Ekonomi Minus 41%, Singapura Jatuh ke Jurang Resesi

Natasha Oktalia, Jurnalis
Selasa 14 Juli 2020 10:25 WIB
Ekonomi Singapura Resesi (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Ekonomi Singapura masuk resesi, setelah pertumbuhan ekonomi negara tersebut minus 41,2% pada kuartal II-2020 dampak pandemi virus corona.

Departemen Perdagangan dan Industri menyatakan, produk domestik bruto Singapura sebagaian besar dihitung dari data bulan April dan Mei. Akibatnya, ekonom memprediksi ekonomi negara di Asia Tenggara akan minus 37,4%.

Resesi didefinisikan jika pertumbuhan dua kuartal berturut-turut mengalami minus. Tercatat, pada kuartal I-2020, ekonomi Singapura minus 3,3%. Dengan demikian, Singapura masuk ke jurang resesi.

Baca Juga: Resesi di Depan Mata, Ekonomi Singapura Diprediksi Minus 7% Tahun Ini 

Melansir CNBC, Jakarta, Selasa (14/7/2020), dibandingkan tahun lalu, ekonomi Singapura mengalami kontraksi 12,6% pada kuartal II-2019. Itu juga lebih buruk dari perkiraan analis yang sebesar 10,5%.

Buruknya ekonomi Singapura karena penerapan atau lockdown sebagian besar wilayah oleh pemerintah guna memutus penyebaran Covid-19. Penerapan penutupan ini dimulai sejak awal April yang menutup hampir sebagian tempat kerja terkecualikan beberapa sektor layanan penting.

Namun, sejak awal Juli lalu pemerintah setempat sudah melonggarkan beberapa langkah tersebut. Tentunya, pembatasan ini merugikan sejumlah bisnis yang bergantung dengan konsumsi domestik. Adanya pandemi ini juga membuah penurunan ekonomi global.

Berikut data pertumbuhan ekonomi Singapura: Sektor manufaktur anjlok 2,5%, konstruksi anjlok 54,7% dibandingkan tahun lalu, Industri yang memproduksi jasa mengalami kontraksi 13,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dilaporkan, Singapura juga menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara dengan populasi 5,7 juta. Data ini berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.

Baca Juga: Imbas Virus Corona, Resesi Ekonomi Hantui Singapura 

Negara itu telah memastikan lebih dari 46.200 orang terinfeksi dan 26 kematian yang diakibatkan Covid-19.

"Sementara banyak industri, terutama pariwisata dan perhotelan, akan terus menderita, ekonomi harus pulih lebih cepat daripada yang lain di kawasan ini," tulisnya Alex Holmes, ekonom Asia konsultan Capital Economics.

Singapura telah meluncurkan empat paket stimulus dengan total sekitar 100 miliar dolar Singapura (USD70,4 miliar) sejauh ini tahun ini, dalam upaya untuk mendukung bisnis dan rumah tangga yang telah sangat terkena dampak oleh wabah virus corona.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya