Irfan Setiaputra mengatakan, pinjaman bank senilai sebesar USD1,313 miliar itu terbagi atas pinjaman jangka pendek sebesar USD668 miliar dan pinjaman jangka panjang sebesar USD645 miliar.
"Saldo utang usaha dan pinjaman bank per 1 Juli 2020 totalnya 2,2 miliar dolar (AS), ini terdiri dari USD905 jutadolar operasional, pinjaman jangka pendek USD668 juta dan pinjaman jangka panjang USD645 juta. Dari USD645 ada pinjaman sukuk USD500 juta yang sudah kita berhasil negosiasi dan extend jadi Juni 2023," ungkapnya.
Baca Juga: Tak Ada Ampun, Garuda Bakal Pecat Pilot yang Pakai Narkoba
Sementara itu, untuk menjaga kelangsungan bisnis perseroan, pihak Garuda mengajukan dana talangan kepada pemerintah sebesar Rp 8,5 triliun. Skema dana talangan itu nantinya berbentuk mandatory convertible bonds (MCB) atau jenis obligasi yang dapat dikonversikan menjadi saham dari suatu perusahaan penerbit obligasi.
Namun begitu, dalam kesepakatan pencairan dana talangan, pemerintah tetap memberlakukan beban bunga kepada Garuda.
(Dani Jumadil Akhir)