JAKARTA - Harga emas semakin mahal karena aksi jual dolar Amerika Serikat (AS) dan ekspetasi peningkatan stimulus untuk membantu pemulihan ekonomi akibat pandemi. Sedangkan harga perak naik ke level tertinggi.
Harga emas di spot gold naik 1,5% menjadi USD1.842.52 per ounce. Ini merupakan capaian tertinggi harga emas sejak September 2011 dan kenaikan harian terbesar sejak Mei 2020. Sementara Emas berjangka AS menguat 1,5% pada USD1.843,9.
Baca Juga: Naik Rp7.000, Emas Antam Dijual Rp963.000/Gram Hari Ini
"Dolar AS turun karena dunia terlihat sedikit lebih baik. Suku bunga telah jatuh melintasi kurva dan itu merupakan faktor lain yang membantu emas," ujar Kepala Strategi Komoditas TD Securities, Bart Melek, dilansir dari Reuters, Rabu (22/7/2020).
Saat ini dolar AS dipandang sebagai saingan safe-haven untuk emas. Dolar AS pun tertekan Euro yang mendapat dukungan atas hasil kesepakatan para pemimpin Uni Eropa soal rencana stimulus.
Sementara itu, pada logam lain, harga perak melonjak 6,4% menjadi USD21,18 per ounce atau mencapai level tertinggi sejak Juli 2014 sebesar USD21,20.
Baca Juga: Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi, Makin Mahal Efek Corona
"Kami melihat aliran masuk ritel dan institusional ke dalam Exchange Traded Products dan itu membantu menopang harga (perak)," kata Direktur Eksekutif, Silver Institute Michael DiRienzo.
Selain itu, harga palladium naik 5% menjadi USD2.156,71 per ounce setelah mencapai puncaknya sejak 21 April. Platinum melonjak 5,2% menjadi USD886,97 per ounce. (feb)
(Rani Hardjanti)