Tak hanya perang AS dengan China, minyak tekanan juga boleh tanda-tanda bahwa Irak, produsen terbesar kedua di Organisasi Negara Pengekspor Minyak, belum memenuhi target pemotongan produksi minyak di bawah pakta yang ditargetkan bersama OPEC.
Sebagai informasi, pada perdagangan sebelumnya, harga minyak naik di tengah meningkatnya kasus baru Covid dan hasil uji coba vaksin virus corona yang potensial. Di sisi lain, pembicaraan dana pemulihan ekonomi di Uni Eropa menghidupkan kembali ekonomi yang telah dihantam pandemi.
Minyak mentah naik 14 sen atau 0,3%, pada USD43,28 per barel. sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 22 sen 0,5% menjadi USD40,81.
"Seperti yang terjadi, harga tidak mungkin menghasilkan keuntungan cukup besar dengan cepat. Karena sinyal pandemi melambat," kata Kepala Pasar Minyak Rystad Energy Bjornar Tonhaugen. (feb)
(Rani Hardjanti)