Bahkan, Irfan menyebut tahun ini pihaknya harus menerima kedatangan pesawat baru khusus kargo, hanya saja kondisi finansial perseroan anjlok maka kedatangan itu ditunda sementara.
"Tahun ini kita kedatangan pesawat khusus kargo, hanya karena kondisi keuangan kita, maka kita lakukan penundaan. Jadi ke depan kita coba fokus lagi ke kargo," ujarnya.
Untuk menutupi kerugian, Garuda Indonesia juga mulai mengimbangi pendapatan penumpang dan pendapatan kargo. Di mana emiten akan melakukan pengiriman barang dari satu kawasan ke kawasan lain, khususnya wilayah destinasi wisata yang mulai digalakkan pemerintah.
"Kita mampu melakukan itu, bahkan hari ini ada lebih dari 10 penerbangan per hari yang isinya hanya kargo. Sebelumnya belum ada. Dan kita juga bekerja sama dengan kawan-kawan di Indonesia timur untuk memulai mengirim produk dan barang-barang ke beberapa daerah, bahkan langsung ke China," lanjut dia.
(Dani Jumadil Akhir)