JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menambah bantuan langsung tunai kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
Menteri Keuangan (Menkei) Sri Mulyani, mengatakan pemerintah mengalokasikan alokasi perlindungan sosial hingga Rp203 triliun yang akan dikucurkan dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) maupun bantuan sembako selama pandemi. Angka itu diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan hidup hingga 29 juta orang masyarakat berpenghasilan rendah.
“Jumlahnya mencapai Rp203 triliun, itu akan cover masyarakat paling bawah 10 juta hingga 20 juta yang mendapatkan BLT maupun sembako. Akan kami expand hingga 29 juta yang mencakup seluruh masyarakat baik di Jawa, Sumatera, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua,” kata Sri Mulyani, Sabtu (25/7/2020).
Baca Juga: Sri Mulyani: Persiapkan yang Terburuk tapi Harapkan Terbaik untuk Ekonomi Indonesia
Sri Mulyani mengatakan, tujuan pemberian BLT tersebut untuk menopang agar masyarakat yang menurun pendapatannya mereka bisa bertahan selama pandemi. Selain BLT, pemerintah juga menganggarkan dana lebih dari Rp87 triliun untuk program kesehatan.
“Semua dimobilisasi untuk bisa mempersiapkan ancaman Covid. Apalagi bantuan sosial ini memang sudah masuk dalam program pemulihan ekonomi,"katanya.
Baca Juga: Sri Mulyani Minta BLT Desa Dikawal agar Tak Diselewengkan
Menurutnya, masyarakat yang terkena dampak negatif dari Covid-19 akan mendapatkan dukungan dari negara melalui APBN, khususnya masyarakat dengan tingkat ekonomi paling bawah yang mengalami dampak negatif luar biasa.
"Oleh karena itu pengelaloan APBN dan beberapa program relaksasi yang kita buat bisa memberikan stimulus ekonomi Indonesia," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)