JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) akan segera mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 pada 5 Agustus 2020. Data ekonomi tersebut sangat ditunggu masyarakat terutama para pelaku usaha.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan minus 4% hingga 6%.
Baca Juga: Besok Diumumkan, Ekonomi Indonesia Kuartal II Diprediksi Minus 3%-5%
"Kalau kita melihatnya pertumbuhan ekonomi kuartal II bisa minus 4% atau mencapai 6% karena pandemi virus Covid-19," ujar Shinta, di Jakarta, Selasa (4/8/2020).
Dia melanjutkan, pertumbuhan ekonomi yang negatif dikarenakan adanya lockdown beberapa negara pada kuartal II, sehingga ekspor pun terhambat yang menurunkan permintaan.
"Karena ekspor itu turun kan ada negara yang lockdown dan ada PSBB juga dikita jadi ekonomi sempat terhenti," jelasnya.
Baca Juga: Sabar Ya! Birokrasi yang Ruwet Hambat Pemulihan Ekonomi
Dia menambahkan pada kuartal III dan IV diharapkan bisa kembali positif. Untuk itu, beragam stimulus pemerintah perlu dioptimalkan dalam mendongkrak daya beli konsumsi yang menyumbang pertumbuhan ekonomi.
"Yang menjadi kunci adalah menciptakan demand perlu realisasi stimulus peningkatan daya beli masyarakat dan belanja pemerintah," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencemarti pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020. Di mana ekonomi Indonesia pada kuartal II akan minus 3% hingga 5%.