MADINA - Pandemi covid-19 berdampak pada sektor ekonomi termasuk sulitnya para orang tua membiayai sekolah anak. Namun sekelompok mahasiswa di Mandailing Natal, Sumatera Utara tak kehabisan akal.
Mereka memanfaatkan lahan tidur untuk mengembangkan jagung pipil dan hasilnya lumayan menggembirakan hingga mereka tak lagi membebani orang tua untuk membiayai perkuliahan.
Baca Juga: 7 Cara Promosi Barang Agar Laku Terjual
Sekelompok mahasiswa mengisi waktu senggang di tengah lowongnya perkuliahaan akibat pandemi covid-19. Mereka memanfaatkan lahan tidur milik warga yang selama ini hanya ditumbuhi semak belukar. Para mahasiswa ini berhasil mengubah lahan penuh semak dengan mengembangkan jagung pipil.
Langkah ini diambil para mahasiswa ini karena prihatin melihat kondisi ekonomi orang tua mereka yang tak lagi mampu membiayai perkuliahan akibat lesunya ekonomi sebagai dampak pandemi covid-19.
Hasilnya lumayan menggembirakan karena tak memerlukan waktu yang lama untuk panen. Di lahan seluas lebih dari 2 hektar ini hasil panen jagung pipil bisa mencapai lebih dari 6 ton.
Melihat hasil panen jagung pipil yang cukup membantu perekonomian keluarga di tengah pandemi covid-19, pemilik tanah beserta pemerintah daerah setempat ikut menyaksikan panen perdana hasil kebun jagung pipil yang dikembangkan para mahasiswa.
Pemilik tanah Aswin Parinduri mengaku takjub dengan hasil panen jagung pipil yang dikembangkan oleh sekelompok mahasiswa di lahan yang awalnya tak dia manfaatkan.
Sementara melihat potensi jagung pipil dan pangsa pasarnya yang cukup menjanjikan, pemerintah daerah setempat berjanji akan menyediakan lahan baru seluar lebih dari 100 hektar serta bantuan bibit bagi warga yang ingin mengembangkan jagung pipil guna menambah perekonomian di tengah pandemi covid-19.
Pemerintah daerah Mandailing Natal juga akan mengembangkan pangsa pasar jagung pipil bahkan hingga membuka jaringan ke luar daerah termasuk Pulau Jawa.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)