"Kalau dilihat kan yang parah penurunan ada di Mei ketika PSBB terjadi di berbagai daerah nah itu transaksi nasional drop seperempat," jelasnya.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II-2020 Minus 5,32%
Di lain sisi, Ekonom Indef Tauhid Ahmad mengungkapkan, kontraksi ekonomi yang minus 5,35% ini membuat pemerintah harus melakukan strategi baru untuk menekan dampak yang lebih besar. Salah satunya, program bantuan sosial (bansos) yang diberikan pemerintah sudah cukup baik, hanya saja kurang tepat sasaran.
"Yang paling penting itu bansos yang diberikan harus dilakukan segera kalau saat ini jika bansos digulirkan dan belanja pemerintah naik ini bisa menunjukkan perekonomian Indonesia bisa pulih sedikit,"tandasnya.
(Feby Novalius)