Ekonomi Minus 5,32%, Pengusaha Minta Erick Thohir Cs Percepat BLT

Oktiani Endarwati, Jurnalis
Kamis 06 Agustus 2020 17:10 WIB
Rupiah (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2020 mengalami kontraksi atau minus 5,32% yoy. Kontraksi pertumbuhan nasional yang kurang menggembirakan sudah diprediksi sebelumnya oleh kalangan dunia usaha.

Baca Juga: 7 Fakta Pekerja Dapat BLT Rp600.000/Bulan, Langsung Masuk Rekening 

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan, kalangan pengusaha sudah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terjadi kontraksi pada awal Juli di mana range kontraksi pertumbuhan ekonomi akan terjadi diantara -4% hingga -6%.

"Ini terjadi lantaran proses implementasi kebijakan stimulus kesehatan dan perekonomian penanganan Covid-19 masih sangat lambat," ujarnya, Kamis (6/8/2020).

Baca Juga: Syarat Pegawai Dapat Gaji Tambahan Rp2,4 Juta 

Kadin berharap pemerintah segera mempercepat implementasi kebijakan bagi dunia usaha dan UMKM. Selain itu juga belanja anggaran pemerintah agar diperbesar dan dipercepat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Tingkat konsumsi dan daya beli harus dijaga. Guna menjaga daya beli masyarakat, pemberian bantuan langsung tunai (BLT) dan program Prakerja harus segera dipercepat," jelas Rosan.

Dia melanjutkan, hal lain yang juga sangat penting untuk diperhatikan adalah penyaluran kredit modal kerja bagi UMKM dan mikro yang harus segera dilakukan agar dampak pandemi terhadap pengangguran dan perekonomian tidak semakin dalam.

"Ini untuk mengurangi kontraksi yang sangat besar di kuartal III/2020, karena apabila tidak segera direalisasikan maka proses recovery akan semakin panjang," terangnya.

Di sisi lain, lanjut Rosan, Kadin mengapresiasi komite Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di bawah pimpinan Airlangga Hartarto dan Erick Thohir sebagai Ketua Pelaksana harian yang bertindak cepat terutama melalui program pemberiaan stimulus bagi pekerja non PNS dan BUMN yang aktif terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan berjumlah 13,8 juta pekerja, yang memiliki penghasilan di bawah Rp5 juta/bulan, dengan bantuan sebesar Rp600.000 selama 4 bulan yang diberikan per 2 bulan.

"Itu sangat positif karena akan mendorong konsumsi dan menjaga daya beli, sekaligus menahan penurunan perekonomian di Indonesia di masa mendatang," pungkas Rosan.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya