JAKARTA - Pemasaran produk adalah salah satu hal penting yang ikut menentukan performa perusahaan. Strategi distribusi dapat dilakukan dalam upaya pemasaran tanaman hias, dimana hal ini melalui jaringan yang berfungsi menghubungkan antara penjual dan pembeli.
Diketahui ada beberapa jalur pemasaran tanaman yang biasa dilakukan oleh para pedagang tanaman hias di dalam negeri, seperti melansir dari buku "Kaya dari Bisnis Tanaman Hias" oleh Redaksi Agromedia, Jakarta, Rabu (19/8/2020).
Baca juga: Lowongan Kerja Data Analyst, Profesi yang Lagi Hype
1. Breeder - Konsumen
Dalam hal ini, konsumen langsung membeli tanaman hias dari penyilangnya. Biasanya cara ini dilakukan oleh para kolektor. Mereka memilih membeli langsung ke breeder karena tanaman tersebut belum banyak yang memilikinya.
2. Breeder - Nurseri Besar - Konsumen
Sistem distribusi seperti ini biasanya dilakukan oleh pebisnis besar tanaman hias. Mereka membeli bibit dari breeder untuk dirawat dan dikembangkan. Tanaman tersebut akan dibesarkan dan diperbanyak untuk kemudian dijual kepada konsumen.
Harga yang ditawarkan oleh setiap penjual berbeda-beda. Harga jual tergantung dari mana barang yang didapat dan biaya yang dikeluarkan oleh penjual.
3. Breeder - Nurseri Besar - Gerai Tanaman - Konsumen
Tanaman yang dijual di gerai-gerai tanaman hias atau pedagang pinggir jalan biasanya berasal dari nurseri besar. Artinya, tanaman tersebut sudah berada di tangan ketiga. Namun pada beberapa kasus, ada pemilik gerai yang membeli langsung ke breeder.
Selain itu, ada pula yang membeli tanaman dari petani tanaman biasa. Harganya memang bisa lebih murah, tetapi umumnya kualitas kurang bagus. Hal itu karena umumnya petani tanaman hanya fokus untuk memproduksi tanaman dalam jumlah banyak, tanpa memperhatikan segi keindahannya.
Karena itu, jika pemilik gerai membeli tanaman dari petani, ia harus mengeluarkan biaya ekstra untuk merawat tanaman agar kualitas penampilannya jadi lebih baik.