Bansos Sembako dari Komoditas Daerah Bisa Gerakkan Ekonomi

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Minggu 23 Agustus 2020 09:48 WIB
Bansos Sembako (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Menteri Sosial Juliari Batubara Juliari menyebut bansos sembako yang berasal dari komoditas daerah bisa menggerakan perekonomian. Salah satunya di Kulon Progo sebab pangan seperti beras, ikan telur, sayur dan buah tersedia.

Hal itu dia ketahui saat kunjungan kerja ke Kecamatan Wates dan Kecamatan Panjatan, Kulon Progo, Yogyakarta. Bahkan hasil pangan lokal tersebut langsung dibagikan ke masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

"Hal yang paling saya suka di Kulon Progo ini semua komoditi seperti beras, telur, buah, ikan dan sayuran merupakan hasil dari masyarakat Kulon Progo," kata Mensos Juliari dari keterangan resminya, Jakarta, Minggu (23/8/2020).

Baca Juga: 6 Fakta Bansos Diperpanjang hingga 2021, Diumumkan 14 Agustus 

Tentunya bahan pangan pokok yang tersedia itu bisa memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat, sehingga di tengah pandemi Covid-19, masyarakat tetap hidup sehat dan beraktivitas dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)

Beras mengandung karbohidrat baik dan menjadi makanan pokok orang Indonesia. Sementara ikan dan telur kaya protein yang bisa menjaga kesehatan tubuh. Kemudian sayur dan buah-buahan tinggi serat yang identik untuk menjaga kesehatan pencernaan.

Baca Juga: Jokowi Ingatkan Kepala Daerah Soal Bansos, Jangan Sampai Masyarakat Kekurangan 

Mensos Juliari menilai, karena kekayaan pangan lokal yang melimpah, maka masyarakat tak perlu kekurangan bahan makanan. Apalagi pangan lokal tersebut mengandung nilai gizi baik, yang dapat dikonsumsi sehari-hari.

"Jadi balik lagi, hal ini bisa mensejahterahkan segala golongan," tambah dia.

Bebeda dengan gelombang pertama penyaluran Bansos berjumlah Rp600.000 yang sudah berjalan 3 bulan, sekarang berjumlah Rp300.000 per bulan.

Untuk teknis penyaluran bantuan baik sembako dan bansos tunai dijalankan sesuai peraturan Protokol Kesehatan Covid 19 dengan menjalankan program adaptasi kebiasaan baru atau AKB.

Melihat hal ini, Dirjen Penanganan Fakir Miskin Asep Sasa mengatakan, tak ada salahnya pengadaan sembako melibatkan ekonomi masyarakat lokal. Dia berharap cara ini bisa dicontoh di tempat lainnya.

"Kita berharap ini bisa menjadi prototype yang bisa dikembangkan di banyak tempat," terang dia.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya