Demikian juga dengan perusahaan mineral yang sedang berinvestasi. Dari sisi pembangunan smelter, Covid-19 telah menghambat dan mengubah jadwal pengerjaan. Menurut Hendra, perusahaan harus melihat nilai keekonomian dalam perubahakn situasi market sepert itu.
"Tentunya perusahaan-perusahaan juga membicarakan dengan para mitra. Restrukturisasi keuangan juga dilakukan agar bertahan. Baru nanti komitmen investasi yang dilakukan bisa dilaksanakan karena bagaimanapun juga profitabilitas dari perusahaan ini sangat penting, bukan hanya untuk perusahaan tetapi bagi negara akan mendapatkan pajak dari situ," jelasnya.
Dia menambahkan, dengan kondisi harga batu bara saat ini juga akan berpengaruh pada kinerja emiten perusahaan batubara yang diperkirakan bisa anjlok 20% hingga 50%. Untuk itu, pemerintah perlu mempertimbangkan kebijakan-kebijakan untuk mendukung perusahaan ini bisa survive bahkan melanjutkan investasi.(fbn)
(Fakhri Rezy)