Beberapa hal yang menekan pergerakan USD pekan kemarin antara lain, komentar dovish The Fed tentang kebijakan moneter barunya di Jackson Hole Fed 2020. Strategi baru The Fed kali ini cukup agresif yang bertujuan untuk mengangkat lapangan kerja dan meningkatkan toleransi inflasi yang lebih tinggi agar dapat mendorong imbal hasil obligasi AS ke level yang lebih tinggi.
Jerome Powell menyampaikan bahwa bank sentral akan berusaha mencapai inflasi AS rata-rata 2% untuk memastikan pemulihan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Kemudian, pengunduran diri Perdana Menteri Shinzo Abe yang direspon positif oleh pasar. Keputusan itu telah membuat yen menguat secara signifikan terhadap USD.
Kedua hal ini mendukung penguatan rupiah karena terjadinya pelemahan USD di pasar.
(Rani Hardjanti)