JAKARTA - Industri waralaba di Tanah Air turut terdampak akibat pandemi Covid-19. Adapun sektor jasa dan wisata menjadi sektor yang paling terdampak akibat adanya belum adanya izin dari pemerintah dan sejumlah pembatasan untuk mengantisipasi penyebaran corona.
"Tentu yang paling terdampak adalah sektor jasa dan wisata. Seperti bisnis jasa seperti spa atau tempat wisata itu kan belum diizinkan buka hingga saat ini walaupun ada beberapa tapi sepertinya masyarakat belum terlalu berani datang ke tempat wisata," ujar Ketua Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia, Levita Ginting Supit dalam acara Market Review IDX Channel, Selasa (1/9/2020).
Levita menambahkan, untuk beberapa sektor bisnis waralaba lainnya seperti salon, restoran dan kafe sampai saat ini sudah mulai hidup kembali, namun dengan adanya sejumlah pembatasan.
"Kalau bisnis salon masih oke walaupun dibatasi untuk tamu yang datang, begitu juga restoran dan kafe itu pun masih dibatasi hanya 50% dari kursi tersedia," kata dia.
Baca Juga: Jokowi: Kalau Ekonomi Kuartal III Minus, Kita Masuk Resesi
Dia menyebut, akibat tidak bisa beroperasinya sektor jasa dan wisata membuat adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pengurangan gaji bagi karyawan yang sudah mulai kerja kembali. Pasalnya, ini harus dilakukan karena suatu bisnis tersebut tidak ada pendapatan maka tidak mampu untuk membayar cost yang harus dikeluarkan tiap bulannya.
"Sehingga pada salah satu contohnya adalah bisnis spa yang belum dibuka mengakibatkan tenaga kerja atau terapis yang berada di tempat bisnis itu tidak bekerja sama sekali dan itu mengakibatkan perusahaan tidak mampu untuk membayar gaji karyawan sehingga terjadi PHK walaupun mungkin enggak semua dan hanya sebagian," ucapnya.
(Dani Jumadil Akhir)