JAKARTA - Amazon kini menjadi salah satu perusahaan paling berharga di dunia. Bahkan kesuksesan Amazon ini membuat CEO Jeff Bezos menyandang orang terkaya di Dunia dengan kekayaan mencapai USD207 miliar atau sekitar Rp3.055 triliun (mengacu kurs Rp14.700 per USD).
Namun belum banyak yang mengetahui ternyata Jeff Bezos tidak menyangka jika perusahaan yang dia pimpin ini akan sukses seperti saat ini. Mengingat ketika dia memulai Amazon sebagai penjual buku online pada tahun 1994, Jeff Bezos menyebut kemungkinan keberhasilan dari Amazon hanya 30% saja.
Baca juga: Saham Amazon Meroket, Mantan Istri Jeff Bezos Jadi Wanita Terkaya Dunia
“Saya pikir ada 30% kemungkinan bahwa kami dapat membangun perusahaan yang sukses. Saya tidak pernah berpikir kami akan membangun seperti apa Amazon, dan saya yang paling terkejut di planet ini," ujarnya dilansir dari CNBC, Jumat (4/9/2020).
Faktanya, Bezos memberi tahu orang tuanya yang memberi putra mereka USD245.573 atau Rp3,62 miliar untuk membantu membangun bisnis pada tahun 1995. Jeff Bezos mengatakan, sangat mungkin mereka akan kehilangan seluruh investasi mereka di perusahaan.
Bagi Bezos, memulai Amazon adalah pertaruhan yang cukup besar. Apalagi dirinya meninggalkan pekerjaan tetap di hedge fund di New York City dan pindah ke Seattle untuk memulai Amazon dari garasinya pada saat kebanyakan orang bahkan tidak tahu apa itu internet.
Baca juga: Dalam Sehari, Kekayaan Bos Zoom Eric Yuan Bertambah Rp96 Triliun
Dan meskipun orang tua Bezos memberikan dukungan finansial, mereka juga mengkhawatirkan keputusannya.
“Jangan berhenti dari pekerjaan Anda. Bisakah kamu melakukan ini pada akhir pekan dan malam hari," kata Ibu Jeff Bezos, Jacklyn Bezos.
Namun kerja keras yang dibangun ini akhirnya membuahkan hasil. Karena Amazon berhasil go public pada tahun 1997, dan hari ini, perusahaan memiliki kapitalisasi pasar sekitar USD1,7 triliun atau sekitar Rp25.112 triliun.
“Apa yang sebenarnya terjadi selama 25 tahun terakhir di Amazon jauh di luar ekspektasi saya. Saya berharap untuk membangun perusahaan, tetapi bukan perusahaan seperti yang Anda lihat hari ini," kata Bezos.
(Fakhri Rezy)