JAKARTA - Perekonomian Indonesia diprediksi akan masuk ke jurang resesi pada kuartal III-2020. Pasalnya, sejumlah ekonom dan pengusaha menilai geliat dunia usah masih berjalan stagnan, sehingga belum mampu menghindari resesi.
Okezone pada Sabtu (12/9/2020) merangkum beberapa fakta terkait ancaman resesi yang akan dialami Indonesia :
1. Resesi Terjadi jika...
Pengamat Ekonomi Piter Abdullah menilai, ada hal yang perlu dipahami masyarakat terkait resesi. Sebab, resesi merupakan siklus dari perekonomian kita. Di mana ukuran ekonomi dihitung berdasarkan seberapa besar output atau produksi yang dihasilkan dalam satu tahun.
"Nah pada umumnya, output yang dihasilkan dalam setahun harus meningkat setiap tahunnya. Kalau tahun ini produksi 100 unit, tahun depan seharusnya tumbuh 105 unit atau ada kenaikan 5%. Resesi itu terjadi ketika ekonomi tumbuh negatif, dari 100 unit, turun 95 dan berlangsung dua triwulan berturut-turut," tuturnya.
2. Pandemi Covid-19 Jadi Penyebab Lemahnya Perekonomian
Penyebab turunnya produksi pun beda-beda. Ada yang turun karena bencana, perang dan lainnya. Seperti saat ini, pandemi virus corona membuat kehidupan hingga ekonomi berjalan tidak normal.
"Output atau produksi dari perekonomian kita itu menurun (karena Covid-19). Nah itulah resesi," tuturnya.
3. Resesi Bukan Berarti Kiamat
Kendati demikian, dari contoh produksi tersebut, lanjut Piter, resesi bukan berarti semuanya selesai. Sebab, masih ada produksi dalam kehidupan dan perekonomian masih tetap jalan.
"Jadi resesi itu bukan berarti semuanya sudah kiamat, sudah hancur. Tidak. Kita masih berproduksi, masih hidup, output kita masih ada," tuturnya.