JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) membuat protokol kesehatan tambahan saat penumpang naik KRL. Salah satu protokol saat naik KRL yaitu melarang penggunaan masker jenis scuba dan buff.
Kedua jenis masker tersebut dinilai tak mampu meredam penularan virus corona di dalam KRL. Pasalnya, bahan dasar dari masker hanya kain yang terdiri dari satu lapis.
Lantas bagaimana tanggapan para pedagang terkait adanya larangan tersebut dan apakah penjualannya turun?
Baca Juga: Alasan Masker Scuba dan Buff Dilarang di KRL
Salah satu pedagang masker di sekitar Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Roni (28) mengaku, pelarangan itu tak memengaruhi penjualan masker miliknya. Sebab selama ini penjualan masker sudah mengalami penurunan dibandingkan masa awal-awal pandemi dahulu.
"Sebelum ada larangan itu, penjualan masker pun memang sudah mulai menurun," kata Roni, saat ditemui Okezone, Jumat (18/7/2020).
Dia menjelaskan, saat pandemi Covid-19 baru melanda Indonesia, dirinya bisa meraup omxet dalam sehari hingga Rp2 juta. Namun, hanya berlangsung sebulan hingga dua bulan saja.
Baca Juga: Naik KRL, Penumpang Dilarang Pakai Masker Jenis Ini
"Saat ini sehari dapat Rp200 ribu saja sudah bagus," ujarnya.
Hal senada dikatakan, pedagang masker lainnya, Farid. Dirinya menyebut banyaknya orang yang menjual masker membuat konsumen banyak pilihan sebelum membelinya. Terlebih, kini pasar-pasar daring pun juga ikut menjajakan masker.