Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, saat ini pihaknya tengah berkomunikasi dengan Kementerian BUMN dan Presiden guna membahas perihal harga vaksin tersebut.
"Asumsi sementara harga (vaksin) Rp200 ribu per dosis, kami sedang berkomunikasi dengan pemerintah. Akan ada Perpres," ujar Honesti dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR, di Jakarta.
Sementara itu, terkait dengan distribusi vaksin Covid-19, Bio Farma menargetkan akan dilakukan pada akhir 2020 atau awal tahun 2021. Di mana, proses vaksinasi sendiri akan dilakukan pada 170 juta orang. Angka itu sekitar 70% dari total penduduk Indonesia.
Honesti menyebut, jumlah awal tersebut sesuai dengan standar atau petunjuk dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mencapai herd immunity. Selain itu, setiap orang akan mendapatkan dua dosis vaksin atau dua kali suntikan, dengan begitu, Bio Farma akan menyediakan 340 juta vaksin di tahun depan.
"Target 170 juta orang Indonesia untuk memenuhi herd immunity, jadi 1 orang 2 dosis, jadi butuh 340 juta dosis tahun depan," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)