“Kalau buka usaha, rent enggak peduli orang yang datang 50% atau 100%, bayar sewa sama. Itu fix cost yang datang hanya 50%, artinya company enggak bisa mencapai skala ekonomis,” bebernya.
Hal tersebut pun dapat terlihat pada indeks manufaktur Indonesia (PMI) yang naik ke level 50,8 pada Agustus 2020. Namun pada September 2020 kembali turun ke 47,2.
Baca Juga: Penanganan Covid-19 dan Ekonomi, Menko Airlangga: Kita Top Five
"Yang mau saya tunjukan dari big data google itu semua indikatornya menunjukan setelah di bulan Juni itu aktivitas melambat. Jadi yang ke kantor pertambahannya makin lama makin turun. Yang pergi ke grocery dan pharmacy makin turun, ritel dan rekreasi makin lama makin turun. Jadi itu membuat perusahaan susah melakukan ekspansi," tandasnya.
(Feby Novalius)