Biden Terpilih Jadi Presiden AS, Bagaimana Tensi Perang Dagang?

Taufik Fajar, Jurnalis
Minggu 08 November 2020 16:02 WIB
Perang Dagang (Reuters)
Share :

Dia juga menjelaskan Biden akan lebih terbuka untuk menciptakan kompromi dagang yang mengarah pada konsep fair trade ini dengan negara-negara yang saat ini sedang sangat ditekan oleh kebijakan-kebijakan perdagangan Trump.

Dia menambahkan pemerintahan Demokrat cenderung lebih formal dan conform dengan prinsip multilateral. Di satu sisi ini menciptakan certainty yang baik dalm relasi dagang dan investasi. Karena kesuksesan kebijakan.

Namun, di sisi negatifnya penekanan pada fair trade yang menyebabkan peningkatan kasus-kasus trade remedies yang dilakukan AS secara bilateral maupun multilateral thd Indonesia.

Dengan Biden, limited trade deal yang di usulkan indonesia mungkin akan membutuhkan waktu lebih lama atau perlu ditransformasikan karena Biden punya agenda tersendiri terkait mulitlateralisme sehingga kemungkinan AS akan beralih menjadi lebih menyukai trade deal yang conform dengan aturan WTO seperti FTA atau CEPA.

"Di luar itu, kami tidak memproyeksikan banyak perubahan, sebab semua tergantung pada daya tarik iklim usaha dan investasi Indonesia, khususnya karena konflik AS-China dan negara-negara cenderung terus dipertahankan oleh Biden. Paslanya kebutuhan ekonomi internalnya sendiri, khususnya untuk job creation," tandas dia.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya