JAKARTA - Istri kerap disebut sebagai manajer keuangan sebuah keluarga. Ya, dia memang yang mengatur segala pengeluaran dari yang terkecil hingga berbagai macam kebutuhan pokok sampai pembayaran cicilan kredit.
Namun, tak jarang pengeluaran rumah tangga lebih tinggi dari pada pendapatan suami atau lebih besar pasak dari pada tiang. Keadaan itu kerap membuat sang istri mengeluhkan nilai gaji suami karena tidak cukup memenuhi kebutuhan keluarga.
Baca Juga: Indonesia Resesi, Yuk Buat Skala Prioritas Pengeluaran
Menyikapi hal itu, Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Andy Nugroho menyarankan agar sang istri segera memutar otak untuk mencari pemasukan tambahan bagi keuangan keluarga. Salah satu contohnya dengan berjualan makanan dan baju secara daring, sehingga tetap bisa dilakukan dari rumah hanya membutuhkan gawai dan kuota atau WIFI untuk akses internet.
"Pada kondisi penghasilan suami relatif kurang mencukupi untuk semua kebutuhan, istri memiliki usaha sampingan akan menjadi hal yang sangat disarankan agar berbagai kebutuhan yang ada dapat tercukupi dengan baik," kata Andy kepada Okezone.
Bila penghasilan suami sudah mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari, mencari penghasilan tambahan dari Istri menjadi sesuatu yang tidak wajib, namun diharapkan tetap belajar membuka usaha.
"Karena bila mendadak terjadi sesuatu risiko pada suami yang mengakibatkan incomenya berhenti atau berkurang, maka keluarga tersebut sudah siap dengan income cadangannya. Selain itu bahkan bisa jadi income dari usaha sampingan tersebut justru semakin menjadi besar dikemudian hari dan justru menjadi income utama keluarga tersebut," kata dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)