JAKARTA - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB) dan selera risiko di pasar mata uang mereda. Hal ini dipicu kekhawatiran kejatuhan ekonomi dari melonjaknya kasus Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Selain itu, sentimen vaksin Covid-19 kian memudar.
Pasar global melonjak pada hari Senin setelah Pfizer Inc mengatakan vaksin eksperimentalnya lebih dari 90% efektif. Kabar ini membuat dolar AS naik karena para investor keluar dari posisi long-yen mereka.
Tetapi investor menjadi lebih menghindari risiko pada hari Kamis dan Jumat, setelah kepala Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa menekankan bahwa prospek ekonomi tetap tidak pasti.
"Reli di pasar setelah pemilihan AS dan berita tentang vaksin yang efektif telah mereda," tulis ahli strategi Commerzbank FX Thu Lan Nguyen sepert dilansir Reuters, Jakarta, Sabtu (14/11/2020).
“Namun, kemungkinan besar bahwa pasar tidak akan kembali ke mode panik terlalu cepat,” katanya, menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi di AS dapat berlanjut meskipun tingkat infeksi meningkat.
Dolar AS tergelincir di awal perdagangan London, turun sekitar 0,1% pada hari itu pada 0817 GMT ke level 92,884 terhadap sekeranjang mata uang.
Yen safe-haven, yang turun sekitar 2% versus dolar pada hari Senin, terus mendapatkan kembali sebagian dari penurunan ini, naik sekitar 0,1% pada hari itu di 105,07.
Meskipun ada penurunan, yen masih berada di jalur untuk minggu terburuknya sejak Maret.
(Dani Jumadil Akhir)