JAKARTA - Inggris mulai menyuntikan vaksin covid-19 kepada warganya. Adalah sosok Margaret Keenan seorang nenek berusia 90 tahun dari Inggris menjadi orang pertama di dunia yang menerima vaksin Pfizer covid-19 setelah mendapatkan persetujuan klinis.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan, berbagai berita tentang distribusi vaksin di Inggris menumbubkan secercah cahaya di dalam kegelapan pandemi covid-19 yang cukup panjang. Memiliki vaksin yang efektif adalah cara terbaik untuk melindungi mereka yang paling rentan, menyelamatkan puluhan ribu nyawa.
“Ini adalah momen pengharapan dan sebuah janji yang besar,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (9/12/2020).
Baca Juga: Bos Bio Farma Ungkap Alasan Vaksin Covid-19 Diprioritaskan Usia 18-59 Tahun
Namun lanjut Dominic, semua pihak harus sedikit lebih bersabar. Karena dalam pendistribusian vaksin membutuhkan waktu karena tidak mudah untuk dilakukan.
“Tapi kita semua harus terus bersabar, di Inggris dan Indonesia, dimanapun kita berada mendistribusikan vaksin adalah upaya dan tantangan yang luar biasa.
Regulator obat independen Inggris, tim ilmuwan dan dokter terkenal MHRA menginformasikan bahwa vaksin Pfizer-BioNTech telah lulus uji kualitas, keamanan, dan efektivitas yang ketat dan dapat diberikan kepada orang-orang di Inggris. Ada pemeriksaan dan keseimbangan ekstensif yang diperlukan pada setiap tahap pengembangan vaksin, dan ini tidak berbeda untuk vaksin Covid-19.
Tidak ada tahapan dalam proses pengembangan vaksin yang tidak dilewati. CEO MHRA pun telah menjelaskan bahwa sama sekali tidak ada jalur alternatif yang diambil dalam menyetujui vaksin Pfizer-BioNTech, semua harus melewati proses yang sudah ditetapkan.
“Sekarang bukan waktunya untuk melupakan fakta bahwa kita membutuhkan upaya global karena tidak ada satu negara, dan tidak ada perusahaan farmasi, yang dapat melakukannya sendirian,” ucap Dominic
Komite Bersama Vaksinasi dan Imunisasi Inggris (JCVI) telah menyarankan agar vaksin pertama-tama diberikan kepada mereka yang tinggal di panti jompo berikut stafnya. Kemudian diikuti oleh orang-orang yang berusia di atas 80 tahun dan pekerja kesehatan dan sosial, kemudian kepada penduduk lainnya dalam urutan usia dan risiko.
“Kami memiliki tugas untuk memastikan vaksin, perawatan, dan tes untuk Covid-19 tersedia untuk semua menghentikan penyebaran pandemi global dan membawa umat manusia ke jalan menuju pemulihan. Kolaborasi di bawah ACT-Accelerator sangat penting untuk mendukung pengembangan, produksi dan akses untuk semua negara,” jelasnya.
(Dani Jumadil Akhir)