"Salah satunya untuk pembelian mesin-mesin. Sementara impor bahan baku naik 13% bukti industri manufaktur kembali bergairah," katanya.
Tapi perlu dicermati adanya kenaikan impor barang konsumsi sebesar 25,5% berkorelasi dengan persiapan pedagang menyambut Harbolnas. Jelang diskon besar-besaran di ecommerce, barang impor ikut menanjak.
"Ini akibatnya ke surplus perdagangan tapi tidak semua berkualitas alias tidak banyak membantu penguatan kurs rupiah. Kedepan tren impor barang konsumsi bisa naik tinggi jika pengawasan di ecommerce lemah terhadap porsi barang impor," katanya.
(Fakhri Rezy)