JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan penjelasan terkait banyak masalah yang bisa terjadi pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Menurut dia, masalah itu mulai dari investasi, pembebasan lahan hingga hubungan dengan masyarakat.
"Jadi saya meminta koordinasi dengan pihak China yang bekerja sama dalam proyek ini harus ditingkatkan. Kita juga ingin Indonesia harus belajar dari China. Sebab setiap proyek yang digarap oleh pihak China bisa berjalan dengan cepat," ujar dia pada wartawan, Selasa (15/12/2020).
Baca Juga: Pengumuman, Sewa Tanah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diskon 85%
Pihaknya juga menceritakan proyek ini dibangun, saat itu masih menjadi Kepala Staf Presiden. Di mana saat itu sudah banyak perubahan yang terjadi pada proyek kereta cepat.
"Pada saat itu saya masih jadi Kepala Staf Presiden. Dan saat itu banyak perbedaan, namun itu harus dilakukan. Seperti kerjasama yang baik dengan teman-teman China agar proyek bisa lanjut seperti ini," ungkap dia.
Baca Juga: Ma'ruf Amin: Startup Bisa Dorong Ekonomi Syariah
Dia juga menegaskan masih banyak pekerjaan yang menanti proyek kereta cepat. Diantaranya menyambungkan jalur hingga menyiapkan operasional kereta cepat.
"Hal ini kita harus hubungkan pilar demi pilar, susun rel menjadi jalur, siapkan serangkaian sertifikasi, siapkan operasi kereta cepat. Itu adalah pekerjaan yang menanti," tandas dia.
(Feby Novalius)