JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Tiongkok diprediksi meningkat hingga 7,8% pada 2021, setelah hanya tumbuh 2% pada tahun ini.
ICAEW Regional Director, Greater China and South-East Asia Mark Billington mengatakan, ekonomi Tiongkok pulih dengan cepat setelah mengalami penurunan pada Kuartal I-2020 sebagai akibat dari pandemi.
Baca Juga: China Minta Jack Ma Perbaiki Bisnis Ant Group, Ada Apa?
"Tiongkok akan memasuki tahun 2021 dengan pijakan yang kuat. Output saat ini sudah di atas level sebelum Covid-19 dan kemungkinan akan tetap naik, melonjak dari 2% pada 2020 menjadi 7,8% pada 2021," kata Mark di Jakarta, Senin (28/12/2020).
Pertumbuhan dinilai harus bergilir ke arah konsumsi dan investasi perusahaan, jauh dari investasi dalam bidang infrastruktur dan real estat, mengingat kebijakan moneter dan fiskal yang kurang dermawan.
Baca Juga: Xi Jinping Pamer Kekuatan Ekonomi China Lawan Covid-19
Selain itu, ekonomi Malaysia belum keluar dari masa sulit Ekonomi Malaysia mengalami pemulihan berbentuk V sejak awal. Namun, perluasan dan pelebaran area di bawah Perintah Kendali Gerakan Bersyarat atau Conditional Movement Control Order (CMCO) yang bertujuan untuk menahan peningkatan infeksi Covid-19 akan membebani aktivitas ekonomi dalam jangka pendek.