Seharusnya, menurut Yusuf, ruang-ruang kritik seperti ini bisa membuka mata pemerintah dimana seharusnya mereka melakukan perbaikan. Ketika pemerintah menerima kritik juga harus terbuka, tidak defensif, dan juga dari sisi yang mengkritik perlu menyampaikan kritik secara konstruktif menggunakan data pendukung sehingga diskurusnya bisa bermuara terhadap perbaikan kebijakan yang lebih baik.
'Saya kira pelajaran kritik mengkritik ini memang seharusnya bisa dijalankan pada negara-negara yang menganut sistem demokrasi termasuk Indonesia," pungkasnya.
(Dani Jumadil Akhir)