Masalah Disparitas Harga Kedelai Lokal dan Impor Harus Dibenahi

Oktiani Endarwati, Jurnalis
Kamis 07 Januari 2021 14:21 WIB
Kacang Kedelai (Shutterstock)
Share :

Andreas melanjutkan, pada periode pertama pemerintah Presiden Jokowi, Kementerian Pertanian mencanangkan Upaya Khusus (Upsus) melalui peningkatan produksi dengan tiga komoditi pangan utama yang dijadikan target awal, yaitu padi, jagung dan kedelai. Saat itu, Menteri Pertanian periode 2014-2019 dijabat oleh Amran Sulaiman. Pemerintah menargetkan swasembada tiga komoditi tersebut dalam tiga tahun.

 Baca juga: China Borong Kedelai, Harga di Indonesia Bisa Terus Naik hingga Rp10.000/Kg

"Tapi apa yang terjadi? Tahun 2014, ketika pemerintahan dimulai dengan Amran sebagai Menteri Pertanian, total impor kedelai kita 4,2 juta ton. Lalu yang terjadi impor meningkat menjadi 7,2 juta ton di tahun 2019 ketika kepemimpinan beliau berakhir. Meningkatkan 3 juta ton dalam tempo singkat. Bahkan tahun 2020, produksi kedelai menurun sekitar 50% menjadi sekitar 450.000 ton," ungkapnya.

Menurut dia, jika pemerintah sekarang tidak ada perubahan kebijakan dengan yang sebelumnya maka dipastikan swasembada kedelai tidak akan berhasil. "Jadi sebenarnya bukan masalah political will tetapi masalah kebijakan yang salah sasaran. Masalah kedelai ini tidak bisa dipecahkan dengan ekstensifikasi, intensifikasi, maupun penggunaan bantuan," tuturnya.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya