Waspada! Impor Turun Bakal Pengaruhi Konsumsi

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Rabu 27 Januari 2021 12:50 WIB
Kontainer (Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Pemerintah perlu waspada terhadap penurunan impor Indonesia sepanjang 2020. Sebab, penurunan impor berpengaruh pada kinerja sektor bisnis dalam negeri yang bergantung pada bahan baku luar negeri.

Ketua Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) Sunarso mengatakan, penurunan impor dinilai berpengaruh besar pada tingkat konsumsi atau permintaan. Artinya, semakin impor Indonesia menurun, maka dipastikan tingkat permintaan dan konsumsi terhadap industri dalam negeri juga menurun. Penurunan itu selanjutnya memberi berpengaruh besar pada tingkat permintaan kredit di perbankan.

 Baca juga: Mendag Segera Perbaiki Tata Kelola Barang Impor

"Industri yang banyak menyerap tenaga kerja itu industri tekstil. Itu yang diimpor itu mulai dari mesin, bahan baku, rayon, kemikal, itu impor. Kalau itu yang menurun otomatis kapasitas yang terpakai di dalam negeri menurun, itu artinya harus waspada kita. Itu sangat signifikan pengaruhnya terhadap penurunan konsumsi atau penurunan permintaan," ujarnya dalam gelaran Summit Indonesia 2021, Rabu (27/1/2021).

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis total impor Indonesia di sepanjang 2020 atau dalam periode Januari-Desember tahun lalu sebesar USD141,57 miliar. Nilai tersebut mengalami penurunan yang cukup dalam, yaitu 17,34 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama 2019 yang tercatat USD171,28 miliar.

 Baca juga: Banjir Impor, Pengusaha Minta Tata Niaga Bahan Baku Tekstil Diperbaiki

Lelaki yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank BRI (Persero) meminta, Kementerian Perdagangan (Kemendag) segera mencermati persoalan tersebut. Dia bilang, industri besar Tanah Air seperti Tekstil sangat bergantung pada bahan-bahan impor. Di sisi lain, industri tekstil menjadi sektor bisnis yang paling banyak menampung jumlah tenaga kerja.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya