Antisipasi Krisis Keuangan, IMF Akan Ubah Kebijakan soal Utang

, Jurnalis
Kamis 04 Februari 2021 10:21 WIB
IMF (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) akan meluncurkan metode baru untuk menilai keberlanjutan utang bagi negara-negara dengan akses ke pasar keuangan. Metode ini diharapkan lebih akurat memprediksi risiko krisis keuangan dan meningkatkan transparansi.

Pembaruan metodologi penilaian utang, yang pertama sejak 2013 setelah krisis utang negara Eropa, diharapkan dapat beroperasi pada kuartal keempat 2021 atau kuartal pertama 2022, kata pejabat IMF, dilansir dari Antara, Kamis (4/2/2021).

Baca Juga: Yellen dan Bos IMF Bahas Masalah Utang

Menilai keberlanjutan utang suatu negara selalu menjadi "lebih banyak seni daripada sains", dan sistem baru bertujuan untuk memasukkan lebih banyak sains ke dalam prosesnya, kata Jeromin Zettelmeyer, wakil direktur Departemen Strategi, Kebijakan, dan Tinjauan IMF, dalam pengarahan melalui web.

Dia mengatakan IMF telah merevisi pemodelan faktor terkait utang untuk memberikan "kerangka kerja yang lebih akurat yang memungkinkan kita untuk memperingatkan atau memprediksi krisis dan utang yang tidak berkelanjutan dan berkelanjutan."

Baca Juga: IMF: Perlu Tindakan Tegas untuk Percepat Vaksin Covid-19

Penilaian tersebut penting karena membantu menentukan seberapa banyak suatu negara dapat meminjam dan masih memenuhi persyaratan ketat IMF agar utangnya tidak jatuh ke dalam situasi yang tidak berkelanjutan. Misalnya, IMF enggan memberikan program bailout ke Lebanon sampai utang negara yang ada ditempatkan pada jalur yang berkelanjutan, di antara faktor-faktor lain di sini.

Metode penilaian saat ini memberikan banyak indikator area bahaya potensial bagi negara-negara tetapi meninggalkan banyak keleluasaan bagi staf IMF untuk menilai mereka, kata Zettelmeyer. Alat dan model baru akan menggabungkan ini menjadi "penilaian mekanis keberlanjutan " yang secara statistik terdengar lebih transparan, tambahnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya