NEW YORK - Harga minyak menguat lagi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) atau menjadi kenaikan selama tujuh hari berturut-turut. Kenaikan harga minyak juga menyentuh level tertinggi dalam 13 bulan terkahir, ketika para investor bertaruh bahwa permintaan bahan bakar akan naik dan OPEC membatasi pasokan.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April naik 53 sen atau 0,9% menjadi USD61,06 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret naik 39 sen atau 0,7% menjadi USD58,36 per barel.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik, Dekati Level USD60/Barel
"Dengan Brent lebih dari USD60 dolar AS, secara psikologis itu hebat dan semua orang merasa optimis tentang permintaan yang lebih kuat dan persediaan global yang semakin menurun," kata Mitra Again Capital LLC John Kilduff, dikutip dari Antara, Rabu (10/2/2021).
Pasar telah menguat sejak November saat vaksin COVID-19 didistribusikan ke seluruh dunia, dan ketika pemerintah-pemerintah dan bank-bank sentral menerapkan paket stimulus besar untuk meningkatkan aktivitas ekonomi.
Baca Juga: Harga Minyak Meroket, Brent Tembus USD60/Barel
Eksportir utama Arab Saudi membatasi pasokan pada Februari dan Maret, di atas pemotongan oleh sesama produsen di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, mendorong perkiraan defisit pasokan tahun ini.
"Niat Saudi untuk menghilangkan surplus pasokan global tampaknya berada di jalur yang tepat dan mampu meningkatkan harga minyak mentah lebih lanjut," kata Presiden Ritterbusch and Associates Jim Ritterbusch.