Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim menjelaskan sepanjang 2017-2019, permintaan ruang perkantoran tercatat cukup sehat didukung oleh perusahaan berbasis teknologi seperti e-commerce dan coworking space.
"Selain perusahaan teknologi, selama 2020 permintaan juga didominasi oleh perpindahan gedung menuju gedung yang lebih baik dan lebih baru," katanya.
Yunus memperkirakan permintaan di tahun 2021 akan mengalami sedikit peningkatan dengan pertimbangan perbaikan makro ekonomi serta penghematan yang dilakukan para tenant (penyewa) dan besarnya pasokan yang masuk.
"Dengan mempertimbangkan banyak faktor, termasuk makro ekonomi, kami perkirakan permintaan akan sedikit mengalami peningkatan di 202. Dipengaruhi penghematan yang dilakukan para tenant dan besarnya pasokan yang masuk di 2021 akan membuat hunian kembali tertekan dan diharapkan akan stabil di 2022 dan tahun setelahnya. Senada dengan tingkat hunian, harga sewa juga akan tetap sedikit tertekan untuk kemudian stabil di 2022 dan setelahnya," kata Yunus.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)