JAKARTA - Perusahaan Mobil Listrik asal Amerika Serikat (AS) Tesla Inc berencana untuk berinvestasi di Indonesia. Hal tersebut menyusul proposal yang diterima pemerintah dari perusahaan yang dimiliki oleh Elon Musk tersebut.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto menyebut, pihaknya berencana bertemu Tesla untuk membahas proposal rencana investasi tersebut.
Baca juga: Gaet Hyundai, IPCC Siap Layani Bongkar Muat Mobil Listrik
Jadi proposal sudah diterima kemarin pagi, kita sedang pelajari secara internal, next week kita akan bertemu mereka untuk mendapatkan penjelasan secara resmi secara langsung terkait proposal yang mereka ajukan," ujar dia dalam konferensi pers secara virtual, beberapa waki lalu.
Namun, lanjut Seto, pihaknya belum merinci lebih mendalam terkait pertemuan itu. Apakah, pertemuan itu akan dilakukan secara tatap muka langsung atau secara virtual. Bahkan tak membocorkan siapa pihak yang bakal mewakili Tesla dalam pertemuan tersebut.
Baca juga: Tesla Bakal Investasi Proyek Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia
Ada sejumlah fakta menarik dari rencana investasi Tesla di Indonesia. Berikut Okezone telah merangkumnya pada Senin (15/2/2021).
1. Investasi Power Bank Besar
Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), telah menerima proposal rencana perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla Inc.
Menurut Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto, Tesla akan kerja sama pada bidang Energy Storage System (ESS).
"Ada satu lagi kerja sama dengan Tesla yakni pada bidang ESS. Jadi ESS ini mirip baterai seperti powerbank. Tapi ini powerbank ekstra besar kapasitasnya bisa puluhan mega watt,” ucapnya.
2. Banyak Permintaan ke Tesla, Tapi Indonesia yang Dipilih
ESS ini bisa menggantikan pembangkit peaker. Di mana peaker itu kan pembangkit yang eletricity daripada bikin pembangkit baru yang harganya mahal lebih baik memakai baterai.
Banyak permintaan dari berbagai negara untuk ESS dari Tesla ini. Akan tetapi Tesla ingin kerja sama dengan Indonesia.
3. Potensi Indonesia Besar
Negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang berpotensi mengombinasikan energi baru terbarukan dengan teknologi ESS ini. ESS sendiri mirip baterai seperti powerbank, namun powerbank ekstra besar kapasitasnya bisa puluhan mega watt.
4. Selain Tesla, BASF Bakal Masuk Indonesia
CEO Tesla Elon Musk yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia berencana menanamkan modalnya di Indonesia. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) juga memastikan kerja sama dengan perusahaan mobil listrik milik Elon Musk, Tesla Inc segera terwujud.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan selain, Indonesia juga akan bekerja sama dengan salah satu pemain global di industri kimia berkedudukan di Jerman, yakni BASF, juga bakal digandeng.
5. Kaesang Ajak Elon Musk Kerjasama
Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut ingin mengajak Tesla, perusahaan Elon Musk berkolaborasi dengan Sang Pisang. Kabar ini disampaikan dalam akun Twitter @kaesangp
"Pak @elonmusk gak mau ngajakin kolaborasi antara @Tesla dan @SangPisang2017? Pisang bisa ngehasilin listrik lho pak," ujar Kaesang di Twitternya.
(Fakhri Rezy)