JAKARTA- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau utang.
Untuk itu, kehadiran Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau sovereign wealth fund (SWF) yang bernama Indonesia Investment Authority (INA) adalah mencari investasi berupa modal, bukan dana pinjaman atau utang.
Baca Juga: Utang Luar Negeri RI Tembus Rp5.807 Triliun, BI: Masih Sehat
"Jadi sovereign wealth fund, otoritas Investasi Indonesia merupakan salah satu upaya pemerintah agar kami dapat menarik lebih banyak modal dari swasta asing untuk bermitra dengan kami dalam ekuitas farmasi. Karena Indonesia tidak bisa terus-menerus membangun dan mengembangkan dirinya hanya melalui pembiayaan yang berasal dari leverage atau utang," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Kamis (18/2/2021).
Lanjutnya kehadiran LPI ini merupakan tugas yang penting dalam membangun ekonomi Indonesia berkelanjutan.
Baca Juga: Ketika Susi Pudjiastuti Ngetwit soal Utang RI, Stafsus Sri Mulyani Tak Tinggal Diam
"Sungguh mengasyikkan, namun tentunya juga merupakan tugas yang sangat menantang, namun kami optimis dapat membangun lembaga ini, dan menjadi instrumen untuk membantu Indonesia terus berkembang. Namun dengan cara yang lebih berkelanjutan secara finansial," imbuhnya.