JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan jajaran Direksi Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA). Struktur organisasi LPI pun lengkap, dari Dewan Pengawas hingga Dewan Direksi.
Lembaga pengelola investasi itu pun ditargetkan pemerintah dalam waktu dekat akan segera beroperasi. Terkait hal itu, Okezone telah merangkum beberapa fakta menarik, Senin (22/2/2021).
1. Latar Belakang Direksi LPI
Presiden Jokowi menunjuk nama Ridha Wirakusumah sebagai CEO INA atau Ketua Dewan Direktur. Dia menyebut Ridha memiliki pengalaman yang mumpuni dalam industri keuangan dan investasi.
“Beliau sangat berpengalaman sebagai eksekutif senior di Industri perbankan, jasa keuangan, dan investasi. Terakhir sebagai CEO di Bank Permata. Beliau memiliki pengalaman panjang, pernah menjadi CEO di berbagai perusahaan multinasional. Direktur Kohlberg Kravis Robert di Hong Kong, President and CEO AIG di Hong Kong. Kemudian Presiden dan CEO Asia-Pasifik di GE General Electric, Capital Consumer Finance dnd Banking serta CEO di Maybank Indonesia,” katanya di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (16/2/2021).
Baca Juga: Diumumkan Jokowi, Ini CEO dan Direksi LPI
Kemudian Wakil Ketua Dewan Direktur LPI adalah Arief Budiman. Menurut Jokowi Arief juga memiliki pengalaman di Industri keuangan dan investasi. Dengan pengalaman 25 tahun di berbagai perusahaan internasional dan domestik.
“Dan dalam usia yang sangat muda beliau dipercaya sebagai presiden McKinsey Indonesia, pernah menjadi konsultan Booz Allen Hamilton di Amerika dan di Asia, dan pernah menjadi Direktu Utama Danareksa, dan Direktur Keuangan Pertamina,” tuturnya.
Selanjutnya Direktur Investasi dijabat oleh Stefanus Ade Hadiwidjaja. Jokowi menyebut selain ahli, Stefanus juga praktisi profesional di bidang investasi.
“Berpengalaman sebagai konsultan internasional, CEO dan komite investasi di berbagai perusahaan multinasional. Di Managing Director and Country Head Trader untuk Indonesia dan Singapura. Kemudian Territory Services Leader di IBM Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga: Jadi CEO LPI, Ridha Wirakusumah Mundur dari Dirut Bank Permata
Lalu Direktur Risiko dijabat oleh Marita Alisjahbana sebagai Chief Risk Officer di INA. Dia mengatakan bahwa Marita sosok paling senior di Indonesia dalam bidang manajemen risiko.
“Paling senior di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 30 tahun. Beliau pernah menjabat sebagai Country and Corporate Risk Manager Citibank Indonesia selama 15 tahun, dan merupakan WNI pertama yang memegang posisi tersebut sepanjang sejarah. Pernah juga sebagai Country and Corporate Risk Manager Citibank Thailand, Vietnam, dan Filipina,” paparnya.
Terakhir Eddy Porwanto ditunjuk sebagai Direktur Keuangan. Jokowi menyebut sosok Eddy berpengalaman di pengelolaan keuangan
“Punya banyak pengalaman sebagai Direktur di berbagai sektor industri. Penerbangan, otomotif, dan consumer goods. Juga pernah di Northstar Pacific dan CFO General Motors Indonesia,” paparnya.