JAKARTA - Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop UKM), baru 13% dari UMKM di seluruh Indonesia yang memanfaatkan e-commerce. Maka dari itu, pemerintah dan platform marketplace harus mendukung UMKM untuk bangkit menuju digitalisasi.
Terlebih, baru-baru ini di sosial media diramaikan membludaknya produk murah asal China yang membanjiri e-commerce. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih mengatakan bahwa pihaknya menyayangkan kondisi tersebut.
Baca juga: UMKM Lebih Berdaya Saing dengan Perpres Nomor 10 Tahun 2021
"Agak disayangkan ya, tapi Indonesia ini kan memang penduduknya besar, dan pasarnya akan menjadi pasar yang benar-benar empuk lah buat pertumbuhan ekonomi digital. Belum lagi dari data Google, Temasek dan Bain 2020, potensi ekonomi digital Indonesia di tahun 2020 sebesar USD44 miliar," ujar Gati dalam IDX Channel Market Review Live di Jakarta, Kamis (25/2/2021).
Jika dibandingkan dengan 2019, naiknya 11%. Diprediksi sampai 2020, akan tumbuh 23% mencapai USD124 miliar. Indonesia kemudian menjadi potensi pasar yang luar biasa.
Baca juga: Menkop Blak-blakan soal UMKM dalam UU Cipta Kerja
"Maka dari itu Indonesia jadi surganya e-commerce bagi pelaku cross border e-commerce dan negara lain. Yang namanya cross border e-commerce sudah tidak bisa diabaikan lagi, semakin berkembang ekonomi digital, mengindikasikan itu jadi tantangan bagi industri," tegasnya.