JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mencatat capital expenditure (capex) atau belanja modal perseroan hingga 2024 mencapai USD92 miliar atau sekitar Rp1.288 triliun (kurs Rp14.000 per dolar). Anggaran itu akan di alokasikan bagi aksi korporasi perseroan selama lima tahun mendatang.
Aksi korporasi yang dimaksud adalah investasi perseroan ke sejumlah sektor migas. Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini merinci, untuk investasi di hulu migas sebesar USD64 miliar, kilang BBM dan petrokimia sebesar USD20 miliar. Sementara investasi gas, pembangkit listrik, dan energi baru terbarukan (EBT) sebesar USD8 miliar.
Baca Juga: Pertamina Siapkan Dana Investasi Rp140 Miliar, Untuk Apa?
"Yang sudah dicanangkan dalam 5 tahun ke depan hingga 2024, total capex kita itu kurang lebih USD90 miliar," ujar dia dalam gelaran Prospek BUMN 2021 sebagai Lokomotif PEN, Kamis (4/3/2021).
Adapun sumber pendanaan berasil dari internal funding sebesar 38%. Sementara external funding mencapai 62 persen. "Kurang lebih 38% dari internal funding dan selebihnya 62 persen dari partnership dan external funding," katanya.
Baca Juga: Pertamina Kelola Blok Rokan, Riau Dapat Apa?
Di sisi lain, Kementerian BUMN mencatat, dana investasi yang tengah disiapkan Pertamina pada 2021 sebesar 10 miliar dolar AS. Anggaran itu akan dialokasikan di sektor hulu, pembangunan kilang BBM, pabrik petrokimia, dan proyek strategi lainnya.
Wakil Menteri BUMN I sekaligus Komisaris Utama Pertamina Pahala Nugraha Mansury menyebut, pengembangan bisnis perseroan bertujuan untuk mendorong tahap pemulihan ekonomi dalam negeri.