Jasa Marga 'Jual' 9 Tol ke Investor Lewat LPI

Giri Hartomo, Jurnalis
Rabu 10 Maret 2021 17:56 WIB
Peran LPI dalam Investasi Proyek Jalan Tol. (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyambut baik pembentukan lembaga pengelola investasi (LPI) atau yang lebih dikenal dengan Indonesia Investment Authority (INA). Apalagi, kebutuhan investasi infrastruktur termasuk jalan tol di Indonesia sangat besar.

Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal mengatakan, peran LPI sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan investasi jalan tol di Indonesia. Termasuk juga bagi perseroan, karena akan memberikan solusi baru pendanaan yang pada prinsipnya akan berdampak baik bagi sisi keuangan Perusahaan.

“Bisnis jalan tol merupakan bisnis yang menarik untuk dipertimbangkan investor dalam melakukan investasi, karena bisnis jalan tol memiliki recovery time yang sangat cepat dengan damage yang relatif rendah terutama dalam melewati krisis keuangan maupun pandemi seperti sekarang ini, sehingga bisnis jalan tol lebih stabil untuk jangka panjang,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu (10/3/2021). 

Baca Juga: Jasa Marga Bidik Rp3 Triliun dari Lembaga Pengelola Investasi

Menurut Donny, pihaknya juga menyambut baik rencana SWF di Indonesia. Pasalnya, SWF ini merupakan alternatif untuk program asset recycling.

Menurut Donny, pihaknya juga sudah beberapa kali melakukan asset recycling maupun equity fundraising baik itu melalui direct investment. Ketika itu dilakukan di tahun 2017 dengan melakukan dibestasi sebgaian ruas tol Semarang Solo dan juga Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR).

Menurut Donny, ada empat manfaat dari program asset recycling SWF bagi perseroan. Pertama , yaitu meningkatkan likuiditas bagi perseroan untuk mendukung kegiatan operasional Perusahaan. Ini juga bisa menjadi alternatif pendanaan dari sisi ekuitas selain dari sumber pendanaan lainnya.

Baca Juga: Pemerintah Belum Bayar Utang Rp3 Triliun ke Jasa Marga

Atau manfaat lainya adalah untuk memperbaiki struktur pemodalan Perusahaan karena adanya ekuitas baru serta yang terakhir. Dan terakhir bisa meningkatkan kinerja karena penjualannya akan dilakukan di atas nilai buku sehingga ada keuntungan yang dapat dibukukan dari transaksi ini.

“Jadi asetnya sendiri direcycle, tidak full divestment. Jasa Marga sudah beberapa kali melakukan asset recycling maupun equity fundraising baik itu melalui direct investment yang kita lakukan di tahun 2017 dengan melakukan divestasi sebagian ruas Semarang-Solo maupun di ruas JORR. Selain itu, kami juga sudah memperkenalkan Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA) dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT),” jelasnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya