JAKARTA - Saham PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) sempat naik di luar kebiasaan hingga akhirnya disuspensi atau dihentikan sementara oleh PT Bursa Efek Indonesia. Hal ini membuat manajemen emiten produsen ban tersebut angkat bicara.
Menurut Direktur Utama GDYR Randeep S. Kanwar, meningkatnya harga saham perseroan tidak lepas dari sentiment rencana pemegang saham pengendali The Goodyear Tire and Rubber Company mengakuisisi Cooper Tire and Rubber Company yang telah disambut baik oleh pelaku pasar.
Baca juga: Goodyear Indonesia Tunda Bagikan Dividen
Kata Randeep, pengumuman baru-baru ini yang dibuat oleh pemegang saham mayoritas perusahaan telah membawa harga saham GDYR naik tajam,”The Goodyear Tire and Rubber Company di mana mereka menginformasikan tentang rencana akuisisi GDYR. Hal mana, mungkin mengarah pada kenaikan harga pasar yang tidak biasa. Kami memahami pentingnya penangguhan oleh BEI dan sepenuhnya mematuhi setiap keputusan yang diambil untuk kepentingan stabilitas pasar modal Indonesia,” ujarnya di Jakarta mengutip Neraca.
Selama minggu terakhir Februari, harga saham GDYR naik 99,29%. Kenaikan saham GDYR yang tidak biasa ini membuat BEI resmi memasukkan saham GDYR ke dalam daftar UMA (unusual market activity) per Kamis (25/2). BEI kembali membuka kembali perdagangan GDYR pada sesi I Senin (2/3) dan sejak itu, saham GDYR secara perlahan mulai kembali stabil.
Baca juga: Telkom Bagi Dividen Rp16,2 Triliun
Meskipun masih terdapat sejumlah volatilitas di saham GDYR karena usulan akuisisi Cooper Tire and Rubber Co. oleh The Goodyear Tire & Rubber Co Ltd, PT Goodyear Indonesia Tbk tetap optimis dalam peningkatan kinerjanya seiring dengan pemulihan ekonomi sepanjang tahun 2021.