“Kami optimis dengan tahun 2021. Aksi korporasi baru-baru ini yang dilakukan oleh perusahaan induk kami menunjukkan pendekatan positif dan progresif karena menggabungkan dua portofolio merek yang saling melengkapi,”kata Randeep.
Meskipun dampak dari akuisisi yang direncanakan pada pasar lokal Indonesia belum diketahui hingga tahap ini, namun perseroan pasti akan terus meningkatkan kualitas di dalam negeri, dengan memberikan inovasi kepada pelanggan. Goodyear Indonesia tetap berkomitmen untuk bersikap terbuka, transparan dan fokus dalam menjalankan strategi yang menguntungkan pemegang saham.
Sepanjang tahun 2020 kemarin, perseroan belum mampu mencetak kinerja yang memuaskan. Namun, perusahaan ini tetap memiliki harapan adanya perbaikan bisnis di masa mendatang. Tengok saja, per kuartal III-2020, penjualan bersih GDYR turun 27,40% (yoy) menjadi USD74,93 juta. Di samping itu, GDYR harus menanggung rugi bersih sebesar USD4,31 juta per kuartal III-2020. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan rugi bersih perusahaan per kuartal III-2019 sebesar USD2,16 juta.
Head of Communications Goodyear Indonesia Wicaksono Soebroto bilang, tahun ini pihak GDYR tetap menaruh harapan yang positif terhadap prospek bisnis perusahaan, meski harus diakui bahwa laju pengembangan bisnis GDYR kemungkinan tidak akan seekspansif tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 masih membayangi berbagai sektor industri, termasuk industri ban, sekaligus membatasi intensitas orang untuk berpergian.
(Fakhri Rezy)