Stok Beras Menggunung, Ombudsman Minta Impor Ditunda

Ferdi Rantung, Jurnalis
Rabu 24 Maret 2021 13:40 WIB
Beras (Okezone)
Share :

JAKARTA - Ombudsman meminta agar pemerintah menunda impor beras sebanyak 1 juta ton. Sebab stok beras yang ada saat ini masih aman mencukupi kebutuhan di tanah air.

Anggota Ombudsman, Yeka Hendra Fatika mengatakan merujuk data stok dan produksi beras nasional di 2021, Ombudsman menilai bahwa stok beras nasional masih relatif aman dan tidak memerlukan impor dalam waktu dekat.

 Baca juga: Soal Impor Beras, Susi Pudjiastuti: Ayo Pak Mentan Jangan Mengalah

"Untuk itu kami meminta Kemenko Perekonomian menunda keputusan impor. Jadi meminta Kemenko Perekonomian melakukan rapat koordinasi terbatas (Rakortas) untuk memutuskan menunda pelaksanaan impor hingga menunggu panen dan pengadaan Bulog paling tidak hingga mei 2021." kata Yeka dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (24/3/2021)

Ia memaparkan data stok beras yang ada saat ini. Pertama, stok beras yang ada di Bulog berdasarkan keterangan Kementerian Perdagangan per tanggal 14 Maret 2021 mencapai 883 ribu ton beras. Dimana dari jumlah itu terdapat potensi beras yang turun mutu atau kurang layak digunakan sebanyak 400 ribu ton. Turunnya mutu itu berasal dari pengadaan Bulog baik dari dalam negeri maupun impor pada 2018.

 Baca juga: Susi Pudjiastuti Minta Tolong ke Megawati: Please Stop Impor Garam dan Beras

"sehingga stok beras yang layak konsumsi kurang dari 500 ribu ton atau kurang dari 20 persen stok rata - rata setiap bulan. Kebutuhan kita itu 2,5 juta ton setiap bulan, kalo bulog saat ini punya 500 ribu ton artinya Bulog hanya mempunyai kemampuan kalo ada apa - apa cuma 6 hari untuk memenuhi kebutuhan beras" terangnya

Namun stok beras tidak hanya disitu, pada Februari 2021 berdasarkan data kementerian perdagangan stok beras yang ada di penggilingan padi sebesar 1 Juta Ton. Kemudian ada stok beras di lumbung pangan masyarakat ada 6,3 ribu ton, pasar Induk Cipinang sekitar 30,6 ribu ton, di rumah tangga 3,2 juta ton dan ada juga 262 ton.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya