JAKARTA - PT Barito Pacific Tbk (BRPT) meraih laba bersih kosolidasi sebesar USD141 juta atau meningkat 2,9% di sepanjang 2020 dibandingkan dengan USD137 juta pada periode yang sama 2019.
Selain itu emiten milik Prajogo Pangestu mecatat EBITDA menjadi USD598 juta dari USD595 juta di FY-2019. Prajogo Pangestu merupakan orang terkaya Indonesia nomor 3 versi Forbes tahun 2020. Kini kekayaan Prajogo mencapai USD6,6 miliar.
Direktur Utama Barito Pacific Agus Pangestu mengatakan, meski terjadi dampak akibat pandemi Covid-19, kinerja perusahaan tetap solid di 2020. Itu karena didukung oleh perbaikan industri petrokimia yang mengalami perbaikan permintaan di semester kedua 2020.
Baca Juga: Dari Rugi, Kini Barito Pacific Untung di Tengah Corona
Hal itu terlihat dari kinerja EBITDA entitas anak perusahaan, yakni PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang tercatat sebesar USD121 juta di kuartal IV-2020. Angka itu hampir dua kali lipat dari EBITDA sebesar USD65 juta sepanjang 9 bulan di 2020.
"Pemulihan ini didorong oleh peningkatan aktivitas industri terutama di China dan NEA yang memperkuat permintaan polimer," kata dia di Jakarta, Selasa (30/3/2021).
Selama 2020, dia mengaku, BRPT juga telah menyelesaikan sejumlah proyek di tengah masa pandemi Covid-19. Seperti menyelesaikan pabrik MTBE dan Butene-1 pada September 2020 sesuai dengan target, yang telah meningkatkan kapasitas produksi TPIA menjadi 4,2 juta ton per tahun.