JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi puluhan nama perusahaan yang berencana melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran perdana saham di Bursa. Per 8 Maret 2021, terdapat 22 perusahaan yang terdapat dalam pipeline IPO BEI.
Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, per 30 Maret 2021 terdapat 11 perusahaan tercatat baru saham di Bursa Efek Indonesia dan masih terdapat 22 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.
"Setidaknya terdapat dua perusahaan yang kami harapkan akan tercatat pada waktu dekat ini," ujar Nyoman dalam keterangan tertulis, Kamis (1/4/2021).
Baca Juga: IPO, Imago Mulia Persada Bidik Rp30 Miliar
"Dapat kami sampaikan dari 22 perusahaan dalam pipeline tersebut belum ada yang perusahaan BUMN maupun Unicorn," sambungnya.
Nyoman menjelaskan, sektor consumer cyclicals menjadi sektor dengan calon emiten terbanyak dengan jumlah enam perusahan. Kemudian, terdapat sektor basic materials, technology dan properties & real estate terdiri atas tiga perusahaan.
Baca Juga: Klub Bola Kaesang Pangarep Mau IPO, BEI Girang
Kemudian, sektor industrials, energy dan consumer non cyclicals terdapat dua perusahaan dan sektor infrastructures satu perusahaan.
Berdasarkan ukuran skala aset sebagaimana diatur di POJK 53 tahun 2019, maka pipeline pencatatan saham dapat dikategorikan sebagai berikut:
7 Perusahaan aset skala kecil (aset dibawah Rp50 miliar)
10 Perusahaan set skala menengah (aset antara Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar)
5 Perusahaan aset skala besar (aset diatas Rp250 miliar)