JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar ditutup melemah. Pada perdagangan hari ini, Rupiah melemah 30 poin atau berada di level Rp14.595.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan. Rupiah melemah disebabkan pulihnya ekonomi di Amerika Serikat.
Menurutnya, Ketua Fed Jerome Powell berbicara pada hari Rabu di Economic Club of Washington, mengatakan ekonomi AS berada pada "titik perubahan" dengan ekspektasi bahwa pertumbuhan dan perekrutan akan meningkat dalam beberapa bulan ke depan.
"Tanda-tanda pemulihan ekonomi AS terus bermunculan. Data terbaru yang dirilis pekan lalu menunjukkan indeks harga produsen (producer price index/PPI) meroket 4,2% pada bulan Maret," kata Ibrahim dalam riset hariannya, Senin (12/4/2021).
Baca Juga: Rupiah Tertekan ke Rp14.525/USD, Ini Biang Keroknya
Ibrahim menyampaikan, kenaikan tersebut merupakan yang tertinggi dalam lebih dari 9 tahun terakhir. Selain itu, kenaikan PPI mengindikasikan roda bisnis mulai semakin menggeliat, dan para wirausahawan mulai meningkatkan aktivitasnya.
"Pertumbuhan ekonomi yang lebih baik juga diprediksi oleh The Fed. Dalam notula rapat kebijakan moneter edisi Maret yang dirilis pekan lalu menunjukkan The Fed menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi pertumbuhan ekonomi AS tahun ini menjadi 6,5% dari prediksi sebelumnya 4,2%," ungkapnya.
Baca Juga: Dolar Tekan Rupiah ke Level Rp14.557/USD
Besarnya revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut tidak diikuti dengan pembaharuan panduan kebijakan yang akan diambil, sehingga menimbulkan tanda-tanya di pasar. Selain itu, The Fed juga memproyeksikan tingkat pengangguran di akhir tahun nanti sebesar 4,5% dan inflasi berada di 2,2%.