JAKARTA - Minat pasar terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap mengalami lonjakan pesat dalam beberapa tahun belakangan. Di samping teknologinya relatif mudah diimplementasikan di segala area, biaya instalasi terus menurun dan kian ekonomis.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan, kepercayaan masyarakat terhadap pemanfaatan energi terbarukan semakin meningkat seiring banyak dijumpainya produk penghasil energi bersih di pasaran.
Baca Juga: Hadiri Munas BEM Seluruh Indonesia, Ridwan Kamil Bicara tentang Kemandirian Energi
"Per Januari 2021 sudah ada 3.152 pelanggan dengan total kapasitas terpasang mencapai 22,632 Mega Watt peak (MWp)," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (15/4/2021).
Pemasangan terbesar dilakukan oleh PT Coca Cola di Cikarang, Jawa Barat, yakni 7,2 MWp. Instalasi ini bahkan terbesar di kawasan Asia Tenggara. Selanjutnya ada PLTS Atap Danone Aqua di Klaten (3 MWp), PLTS Atap Refinery unit (3,36 MWp), PLTS Atap Sei Mangkei (2 MWp), PLTS Atap KESDM (859 kWp), PLTS Atap Angkasa Pura II (241 kWp) dan PLTS Atap SPBU Pertamina (52 kWp).
Baca Juga: Di DPR, Ridwan Kamil Sampaikan Aspirasi Soal RUU Energi Baru Terbarukan
"Perhitungan ini belum termasuk pelanggan rumah tangga yang trennya makin naik. Makanya, kami optimis terhadap peluang tenaga surya ini," ungkap Dadan.