JAKARTA - Harga minyak dunia naik ke level tertinggi baru empat minggu pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), terangkat data ekonomi AS yang positif serta perkiraan permintaan yang lebih tinggi dari Badan Energi Internasional (IEA) dan OPEC ketika negara-negara mulai pulih dari pandemi COVID-19.
Kontrak berjangka minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei bertambah 36 sen atau 0,5% menjadi 66,94 dolar AS per barel, setelah melonjak hampir 4,6%, dilansir dari Antara, Jumat (16/4/2021).
Sementara itu minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei naik 31 sen atau 0,5% menjadi 63,46 dolar AS per barel, setelah terangkat 4,9% sehari sebelumnya.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik 5%
Itu adalah posisi penutupan tertinggi untuk kedua kontrak acuan sejak 17 Maret untuk hari kedua beruntun serta menempatkan kedua kontrak naik selama empat hari berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Februari.
"Minyak mulai terhubung kembali dengan ekuitas yang kuat dengan bantuan lebih lanjut dari melemahnya dolar," kata Presiden Ritterbusch and Associates, Jim Ritterbusch, di Galena, Illinois.
Penjualan ritel AS rebound lebih tinggi dari yang diharapkan pada Maret ketika warga Amerika menerima bantuan langsung tunai pandemi tambahan dan karena vaksinasi COVID-19 memungkinkan keterlibatan kembali ekonomi yang lebih luas.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Galau di Tengah Kekhawatiran Permintaan
Data dan laba positif dari beberapa perusahaan membantu mendorong Indeks S&P 500 dan Dow Jones ke rekor tertinggi, mendukung harapan rebound ekonomi yang lebih luas.
IEA dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) minggu ini membuat revisi naik untuk perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global mereka tahun ini, masing-masing menjadi 5,7 juta barel per hari (bph) dan 5,95 juta bph.
Persediaan minyak mentah AS turun 5,9 juta barel pekan lalu, data pemerintah menunjukkan pada Rabu (14/4/2021), dengan stok minyak mentah di East Coast jatuh ke rekor terendah.