JAKARTA – Dalam berbisnis, pengusaha harus melakukan survei pasar terlebih dahulu untuk menentukan apakah produknya dibutuhkan oleh konsumen. Survei juga berguna untuk memahami daya beli masyarakat di lokasi tertentu. Kegiatan tersebut dinamakan targeting.
Setelah pengusaha menetapkan segmentasi produknya, pengusaha kemudian harus melakukan targeting ini. Targeting adalah proses pemilihan target dan mencocokkan reaksi pasar dengan kebutuhan dasar, kemampuan daya beli, dan keterbatasan yang dimiliki.
Baca Juga: Berdagang ala Nabi Muhammad SAW, Begini Strategi Penguasaan Pasar yang Dilakukan
Sebuah produk atau jasa tidak dapat memasuki semua segmen di masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan sebuah proses targeting. Strategi pemilihan target pasar yang tepat akan mempermudah masuknya sebuah produk baru.
Apalagi, biasanya sudah ada kompetitor dengan produk yang sama dan sudah menguasai pasar terlebih dahulu. Alhasil, pengusaha harus menentukan karakteristik produknya dengan spesifik dan menentukan target pasar yang sesuai.
Baca Juga: Berbisnis dengan Etika, Ini 5 Konsep Marketing yang Dilakukan Nabi Muhammad SAW
Dikutip dari buku Strategi Andal dan Jitu Praktik Bisnis Nabi Muhammad karya Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, Jumat (16/4/2021), Nabi Muhammad ternyata sudah mempraktikkan konsep targeting dalam kegiatan perdagangannya dahulu kala.
Nabi Muhammad melakukan targeting yang berbeda dengan teori targeting yang hanya memfokuskan pada satu segmen atau komunitas. Nabi Muhammad dapat memasuki semua segmen yang ada di semenanjung Arabia. Bahkan beliau melakukan targeting mulai dari kalangan raja-raja sampai pada budak-budak pada masa itu.