Dolar Lesu Menjelang Data Pekerjaan AS

Tim Okezone, Jurnalis
Kamis 06 Mei 2021 08:01 WIB
Dolar AS Melemah (Foto: Okezone.com)
Share :

NEW YORK - Dolar AS melemah pada perdagangan Rabu, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi lebih dari dua minggu. Dolar AS melemah karena data ekonomi AS menurun dari yang diharapkan dan para investor tengah menanti laporan pekerjaan utama pada akhir minggu ini.

Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP mencatat bahwa gaji pekerja swasta AS naik paling tinggi dalam tujuh bulan pada April. Data ADP menunjukkan perusahaan meningkatkan produksi untuk memenuhi lonjakan permintaan di tengah pengeluaran pemerintah yang besar dan meningkatnya vaksinasi Covid-19.

"Hal itu tentu mengkhawatirkan bagi pedagang dolar AS dan menahan untuk memulihkan posisi dolar yang panjang menjelang penggajian non-pertanian," kata Direktur Pelaksana BK Asset Management, Kathy Lien, Kamis (6/5/2021).

Baca Juga: Data Ekonomi Mengecewakan, Indeks Dolar Melemah

Perkiraan laporan pekerjaan pun naik 978.000 pada Jumat nanti. Namun hal ini di bawah perkiraan sebelumnya yang mencapai 2,1 juta.

“Ada peluang bagus itu akan melebihi 1 juta, tapi saat kami melihat beberapa indikator utama untuk ekonomi, pemulihan dan pasar tenaga kerja, kami tidak melihat kekuatan yang terlalu besar yang telah diantisipasi semua orang dan itu menahan dolar," kata Lien.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang rekan terakhir di 91,319 setelah naik setinggi 91,436 di awal sesi, tertinggi sejak 19 April.

Baca Juga: Yellen Minta Suku Bunga Naik, Indeks Dolar AS Menguat

Menguatnya dolar sebelumnya didorong komentar Menteri Keuangan AS Janet Yellen yang menyatakan bahwa kenaikan suku bunga mungkin diperlukan untuk menghentikan ekonomi dari overheating.

Yellen kemudian meremehkan kepentingannya, tetapi bahkan sedikit penyebutan pengetatan AS memiliki dampak yang sangat besar di pasar yang telah menjadi sangat bergantung pada stimulus moneter.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya