7 Fakta IPO BUMN, Investor Bisa Borong Saham

Fariza Rizky Ananda, Jurnalis
Sabtu 08 Mei 2021 06:45 WIB
IPO (Foto: Ilustrasi Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir diketahui akan melakukan go public atau Initial Public Offering (IPO) perusahaan BUMN secara bertahap. Setidaknya, hingga 2023 akan ada 14-15 perseroan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dia menyebut, persaingan bisnis dengan basis digitalisasi yang kian terbuka menjadi kesempatan bagi BUMN untuk menampakkan sayap bisnis di kanca internasional.

"Kita punya keinginan meng-go public-kan 10 sampai 15 BUMN yang supaya bisa fight di competition secara terbuka. Karena suka tidak suka, ini eranya semakin terbuka dengan adanya digitalisasi sudah tidak bisa dibendung," ujar Erick, dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat dikutip, Jumat (30/4/2021).

Ada beberapa fakta menarik mengenai isu IPO BUMN, berikut rangkuman Okezone, Sabtu (8/5/2021).

Baca Juga: Ini Profil BUMN Pertanian dan Pertambangan yang Bakal IPO

1. BUMN yang akan IPO datang dari berbagai klaster, dari kesehatan hingga pertambangan

Dalam arsip pemberitaan MNC Portal Indonesia, Kementerian BUMN akan membawa 14 perusahaan pelat merah go public. Ke-14 perseroan tersebut terdiri dari BUMN dan anak usahanya dari sejumlah klaster.

Tercatat ada lima anak usaha PT Pertamina (Persero) yang akan melakukan Initial Public Offering. Sementara PT Telkom Indonesia (Persero) akan mencatatkan saham dua anak usahanya.

Di klaster kesehatan, ada Induk Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero) juga akan melantai di pasar perdana Indonesia. Kemudian Indonesia Healthcare Corporation (IHC) atau PT Pertamina Bina Medika (Persero).

Tak hanya itu, ada BUMN sektor perbankan, pertanian, dan pertambangan. "Rencana IPO BUMN dan anak usaha," tulis dokumen Kementerian BUMN.

Baca Juga: Intip Potensi Cuan IPO 14 BUMN, Simak Instagram Live MNC Sekuritas Pukul 16.30 Ini!

2. IPO akan dilakukan secara bertahap, ini rincian perusahaannya

Go public akan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2024 dan pada tahun 2021, Kementerian BUMN menargetkan IPO terhadap Mitratel dan Pertamina Geothermal Energy (PGE). Sebelum IPO, PGE akan merger dengan perusahaan-perusahaan geothermal lainnya, yang saat ini dimiliki PLN dan Geo Dipa.

Ke-14 BUMN itu adalah Pertamina International Shipping, Pertamina Geothermal Energy (PGE), Pertamina Hulu, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Pertamina Hilir, Indonesia Healthcare Corporation, dan Bio Farma Vaksin. Selanjutnya, EDC and Payment Gateway Himbara, Pupuk Kalimantan Timur, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), Telkom Data Center, Inalum Operating, MIND ID, dan Logam Mulia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya